Meski baru teori, kekhawatiran para peneliti ini setidaknya sudah mulai terbukti saat ini.
Pernahkan membayangkan sebuah mobil dibajak di saat tengah berjalan oleh sesuatu yang tak diketahui keberadaannya? Para ilmuwan mengkhawatirkan kemajuan teknologi internet yang disematkan pada kendaraan akan memicu aksi pembajakan lewat dunia maya ini.
Kemampuan untuk menguasai dan mengendalikan data dari perangkat 'pintar' yang terhubung internet nirkabel saat ini tengah menjadi topik panas di konferensi keamanan internet Black Hat di Las Vegas yang berlangsung pekan lalu.
Para peneliti telah memperingatkan konsekuensi lebih jauh atau serius dari penggunaan Internet of Things. Salah satu kekhawatiran adalah kemampuan para hacker (peretas) yang dapat mengambil alih sebuah mobil yang tengah bergerak atau memprogram ulang senapan sniper berteknologi tinggi.
Masalah semakin pelik karena banyak perusahaan tidak memiliki tim yang bertugas memastikan perangkat pintar mereka aman.
"Hampir tidak ada pembuat perangkat Internet of Things memiliki tim keamanan sebenarnya. Ini semacam demam emas telah melanda pasar," pendiri Black Hat Jeff Moss seperti dikutip lamanArabnews, Minggu, 9 Agustus 2015.
"Meretas jeep hanyalah permulaan," kata Moss, yang juga menyelenggarakan konferensihacker tahunan Def Con yang berlangsung akhir pekan ini di Sin City.
Moss memperkirakan masalah ini akan semakin besar seiring keinginan para hacker untuk meningkatkan kemampuannya. "Penjahat adalah para jenius yang mencari tahu bagaimana untuk menyalahgunakan teknologi tersebut."
Sebagai contoh, Moss membuat teori ketika alat rumah tangga, pemanggang roti misalnya, yang terhubung internet ternyata diretas dan menjadi titik masuk untuk serangan nirkabel ke perangkat online lainnya, seperti sistem hiburan.
Setelah menguasai, hacker akan mempelajari gaya hidup atau rutinitas penghuni rumah itu melalui data yang diretas dari peralatan atau perangkat pintar tersebut.
Kamera di gadget pintar bisa diaktifkan untuk memata-matai atau bahkan merekam momen pribadi seseorang yang tidak ingin diketahui publik.
Atau oven atau mesin cuci pintar, yang dirancang untuk bertahan lama tapi tidak selalu mendapatkan pembaruan perangkat lunak. Seiring waktu, hacker akan menemukan kelemahan dalam perangkat lunak itu, dan perusahaan tidak bisa melindungi perangkat tersebut dari serangan cyber.
"Kita semakin cepat menuju masa depan di mana semuanya terhubung, tetapi tidak ada yang bisa diperbarui, dan itu akan berlangsung 10 tahun," kata Moss.
"Kemudian, itu akan menjadi permainan angka. Satu juta masalah, akan menjadi seratus juta bencana."
Ancaman hacker mobil yang sudah 'online' ternyata tidak terjadi di masa depan. Saat ini ancaman ini sudah terjadi. Adalah Fiat Chrysler Automobiles yang terpaksa menunda pemasaran 1,4 juta mobil pintarnya di Amerika Serikat lantaran bisa diretas saat dilakukan uji coba.
Penarikan kembali terjadi setelah ahli keamanan cyber Charlie Miller dan Chris Valasek mampu mengendalikan sebuah Jeep Cherokee yang dibuat oleh Chrysler dalam sebuah uji coba sistem keamanannya.
Bekerja dari laptop di rumah, kedua orang itu bisa masuk ke Jeep melalui sistem hiburan online, mengubah kecepatan dan kemampuan pengereman, menyalakan radio dan wiper kaca depan.
Sumber: http://www.dream.co.id/
ConversionConversion EmoticonEmoticon